Friday, March 20, 2015

Kenali Kelainan Kelenjar Tiroid (Part 2)

Hiper Vs Hipo
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif menyebabkan hipertiroid (kelebihan kelenjar tiroid), yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung. Sementara, yang kurang aktif akan mengakibatkan hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), berdampak menurunkan mental dan daya pikir pada janin sehingga ketika lahir berpotensi tumbuh kerdil (cretin) dan menyandang down syndrome. Hipotiroid juga meningkatkan kadar kolesterol, sehingga meningkatkan resiko sakit jantung.

Penyebab Kelainan Kelenjar Tiroid
Hipertiroid dapat disebabkan oleh gangguan autoimun yang disebut dengan penyakit graves, pengeluaran abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid), dan konsumsi yodium berlebihan.
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan hipofisis di otak, kekurangan yodium berat, dan faktor keturunan. Bisa juga terjadi akibat efek samping terapi pengobatan hipertiroid (obat-obatan, operasi, dan terapi penyinaran radioaktif).

Kenali Gejala Kelainan Kelenjar Tiroid
Gejala umum gangguan tiroid, baik hipo maupun hiper, yaitu pembesaran kelenjar. Namun, pada beberapa kasus kelainan ini tidak terjadi.

Gejala Hipertiroid antara lain:
·             * Berat badan menurun, meski banyak makan.
·             Mudah kepanasan
·             Menstruasi sedikit
·             Mual
·             Gemetaran (tremor)
·             Terlalu bersemangat
·             Keringat berlebih
·             Jantung berdebar debar
·             Gelisah
·            Konsentrasi menurun
·            Mata menonjol atau melotot

Deteksi Klinis Hipertiroid
Pemeriksaan adanya pembesaran atau benjolan di leher dilakukan oleh dokter umum.

Pengobatan Hipertiroid

Pemberian obat anti tiroid (thyrosol) untuk menghambat aktivitas kelenjar memproduksi hormon tiroid.Terapi radiasi dengan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel tiroid.Pembedahan atau operasi untuk mengangkat sebagian kelenjar tiroid.

Gejala Hipotiroid antara lain
Berat badan meningkat, meski sudah diet.Mudah kedinginanMenstruasi sangat banyakKonstipasi atau sembelitSuara serak dan parauKelelahanGerakan lambanDepresiSering mengantuk, walau cukup tidurKonsentrasi dan daya ingat menurunKulit dan rambut kering atau rontok

Deteksi Klinis Hipotiroid
Pemeriksaan fisik (leher), bisa dilakukan oleh dokter umum, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk menguji kadar hormon tiroksin dan TSH (thyroid stimulating hormone). Pemeriksaan TSH dapat dilakukan di semua klinik laboratorium dan rumah sakit.

Pengobatan Hipotiroid
Segera menambah kekurangan hormon tiroid secara bertahap lewat konsumsi hormon tiroid levothyroxine(L-thyroxine/T4). Pada kasus selain hipotiroid yang parah, penggunaan obat harus dikonsumsi seumur hidup agar fungsi tiroidnya tetap normal.

Kanker Tiroid
Kanker tiroid merupakan penyakit ganas yang paling sering ditemukan pada sistem endokrin. Untungnya, hanya 5 % saja jenis kanker yang ganas dan merupakan jenis kanker yang paling lambat perkembangannya. Penderitanya memiliki tingkat survival tertinggi, hingga mencapai 90%.
Golongan umur yang rentan terkena kanker tiroid adalah anak-anak dibawah usia 14 tahun dan manula diatas 70 tahun. Wanita lebih banyak mengalaminya, yaitu dengan rasio 3 banding 1.
Gejala yang dirasakan: sesak napas, perubahan suara (serak), sulit menelan, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penyebabnya beragam, antara lain: demografi, lingkungan, usia, riwayat keluarga, dan pernah terpapar radiasi.

Beberapa Fakta Trivia Tiroid
·         2,5 % wanita hamil mengalami hipotiroid. (Sumber: perkumpulan endokrinologi indonesia (PERKENI))
·         300 Jumlah Pasien RSCM Tiap Bulan Terkait Gangguan Tiroid (Sumber: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta )

Sumber: Majalah Femina
http://dokita.co/blog/kenali-kelainan-kelenjar-tiroid-part-2/

No comments: