Hiper Vs Hipo
Kelenjar
tiroid yang terlalu aktif menyebabkan hipertiroid (kelebihan kelenjar tiroid),
yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung. Sementara, yang kurang
aktif akan mengakibatkan hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), berdampak
menurunkan mental dan daya pikir pada janin sehingga ketika lahir berpotensi
tumbuh kerdil (cretin) dan menyandang down syndrome.
Hipotiroid juga meningkatkan kadar kolesterol, sehingga meningkatkan resiko
sakit jantung.
Penyebab Kelainan
Kelenjar Tiroid
Hipertiroid
dapat disebabkan oleh gangguan autoimun yang disebut dengan penyakit graves,
pengeluaran abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis
(peradangan kelenjar tiroid), dan konsumsi yodium berlebihan.
Hipotiroid
dapat disebabkan oleh gangguan hipofisis di otak, kekurangan yodium berat, dan
faktor keturunan. Bisa juga terjadi akibat efek samping terapi pengobatan
hipertiroid (obat-obatan, operasi, dan terapi penyinaran radioaktif).
Kenali Gejala
Kelainan Kelenjar Tiroid
Gejala
umum gangguan tiroid, baik hipo maupun hiper, yaitu pembesaran kelenjar. Namun,
pada beberapa kasus kelainan ini tidak terjadi.
Gejala
Hipertiroid antara lain:
· * Berat badan menurun, meski banyak makan.
· * Mudah kepanasan
· * Menstruasi sedikit
· * Mual
· * Gemetaran (tremor)
· * Terlalu bersemangat
· * Keringat berlebih
· * Jantung berdebar debar
· * Gelisah
· * Konsentrasi menurun
· * Mata menonjol atau melotot
Deteksi
Klinis Hipertiroid
Pemeriksaan
adanya pembesaran atau benjolan di leher dilakukan oleh dokter umum.
Pengobatan
Hipertiroid
* Pemberian
obat anti tiroid (thyrosol) untuk menghambat aktivitas kelenjar
memproduksi hormon tiroid.* Terapi
radiasi dengan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel tiroid.* Pembedahan
atau operasi untuk mengangkat sebagian kelenjar tiroid.
Gejala
Hipotiroid antara lain
* Berat
badan meningkat, meski sudah diet.* Mudah
kedinginan* Menstruasi
sangat banyak* Konstipasi
atau sembelit* Suara
serak dan parau* Kelelahan* Gerakan
lamban* Depresi* Sering
mengantuk, walau cukup tidur* Konsentrasi
dan daya ingat menurun* Kulit
dan rambut kering atau rontok
Deteksi
Klinis Hipotiroid
Pemeriksaan
fisik (leher), bisa dilakukan oleh dokter umum, dilanjutkan dengan pemeriksaan
laboratorium untuk menguji kadar hormon tiroksin dan TSH (thyroid
stimulating hormone). Pemeriksaan TSH dapat dilakukan di semua klinik
laboratorium dan rumah sakit.
Pengobatan
Hipotiroid
Segera
menambah kekurangan hormon tiroid secara bertahap lewat konsumsi hormon
tiroid levothyroxine(L-thyroxine/T4). Pada kasus selain
hipotiroid yang parah, penggunaan obat harus dikonsumsi seumur hidup agar
fungsi tiroidnya tetap normal.
Kanker Tiroid
Kanker
tiroid merupakan penyakit ganas yang paling sering ditemukan pada sistem
endokrin. Untungnya, hanya 5 % saja jenis kanker yang ganas dan merupakan jenis
kanker yang paling lambat perkembangannya. Penderitanya memiliki tingkat
survival tertinggi, hingga mencapai 90%.
Golongan
umur yang rentan terkena kanker tiroid adalah anak-anak dibawah usia 14 tahun
dan manula diatas 70 tahun. Wanita lebih banyak mengalaminya, yaitu dengan
rasio 3 banding 1.
Gejala
yang dirasakan: sesak napas, perubahan suara (serak), sulit menelan, dan
pembesaran kelenjar getah bening leher. Penyebabnya beragam, antara lain:
demografi, lingkungan, usia, riwayat keluarga, dan pernah terpapar radiasi.
Beberapa Fakta
Trivia Tiroid
·
2,5 % wanita hamil mengalami hipotiroid. (Sumber: perkumpulan
endokrinologi indonesia (PERKENI))
·
300 Jumlah Pasien RSCM Tiap Bulan Terkait Gangguan Tiroid
(Sumber: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta )
Sumber:
Majalah Femina
http://dokita.co/blog/kenali-kelainan-kelenjar-tiroid-part-2/
No comments:
Post a Comment