Friday, March 20, 2015

Kenali Kelainan Kelenjar Tiroid (Part 1)

Kehamilan dan Tiroid

Kelainan hipotiroid harus diwaspadai oleh wanita yang berada pada usia produktif. Karena saat hamil, janin belum dapat memproduksi sendiri hormon tiroidnya di 5 bulan pertama kehidupannya. Si janin bergantung sepenuhnya pada produksi hormon si ibu. Tak ayal, bila janin tak mendapat cukup yodium, maka perkembangan otaknya akan terhambat, sehingga dapat mengakibatan kecacatan fisik (tumbuh kerdil /cretin) dan keterbelakangan mental (down syndrome).

Bila seorang wanita mengalami hipotiroid, kekurangan hormon itu harus segera dinormalkan lewat terapi hormon. Dia tidak boleh hamil selama minimal 6 bulan. Wanita dengan kelenjar tiroid normal pun cenderung akan mengalami kekurangan yodium saat hamil. Karena itu, dokter biasanya menyarankan konsumsi suplemen potasium yodium setiap hari selama masa kehamilan dan menyusui.


Bagi wanita yang tahu dirinya mengidap hipotiroid, harus menginformasikan hal ini pada dokter kandungan saat hamil dan melahirkan. Ada baiknya dilakukan screening TSH pada tiap bayi baru lahir untuk mengetahui apakah terdapat kelainan kelenjar tiroid. Tiap bayi yang dilahirkan memiliki peluang 1/8.000 – 1/10.000 untuk terkena kelainan kelenjar ini. Bila terdeteksi dini dan segera diobati, maka bayi luput dari kecacatan.

Kelainan Kelenjar Tiroid Bisa Dicegah

  1. Cek Riwayat Kesehatan Keluarga. Kelainan tiroid bisa juga terjadi akibat keturunan. Mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1 dan rematik arthritis, rentan terkena gangguan tiroid. Penyebab utama gangguan tiroid adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang kelenjar tiroid.
  2. Cukupi Kebutuhan Yodium. Yodium tidak hanya diperoleh dari garam beryodium, tapi juga banyak terdapat dalam susu dan rumput laut.
  3. Hindari Stres. Stres melemahkan imunitas tubuh yang dapat memicu timbulnya gangguan tiroid.
  4. Lakukan Tes Pemeriksaan Hormon TSH setiap 5 tahun sekali, dimulai sejak memasuki usia 30-an, sekalipun tidak terdapat gejala.

Fakta Penting Tentang Kelainan Kelenjar Tiroid

  • Ras Asia berpotensi 3 kali lebih banyak mengidap kelainan kelenjar tiroid dan ditemukan 8 kali lebih banyak pada wanita dari seluruh ras. Pria memang lebih jarang terkena kelainan kelenjar tiroid, namun dapat lebih ganas 60% – 70%.
  • Delapan puluh persen gangguan tiroid biasanya berupa hipotiroid.
  • Menempati peringkat kedua setelah diabetes dalam daftar penyakit endokrin di Indonesia. Sekitar 10% – 20% pasien endokrin ternyata menderita gangguan tiroid.
  • Mereka yang tinggal di pegunungan, seperti Dieng, Jawa Tengah, atau dataran tinggi seperti Sumatra Barat, Aceh, dan Papua, lebih rentan terkena gangguan tiroid akibat kekurangan yodium.
  • Wanita lebih rentan terkena hipotiroid dengan perbandingan 5:1 akibat auto immune yang rendah. Selain itu, faktor keturunan dan meningkatnya usia juga mempertinggi risiko terkena hipotiroid.
  • Terapi hipertiroid terkadang dapat mengakibatkan hipotiroid.
Presenter kondang Oprah Winfrey akhirnya merasa lelah, setelah bertahun-tahun berjuang menurunkan berat badan yang tak terkendali. Padahal, ia telah melakukan diet dan berolahraga. Ternyata, diawal tahun 2007, dokter memvonis fungsi kelenjar tiroidnya terganggu. Hipotiroid memperlambat metabolisme tubuhnya.
Meskipun berfungsi vital dalam mengatur metabolisme tubuh, kelenjar tiroid tergolong jarang diperbincangkan dan gejala gangguan kelenjar ini juga samar-samar. Tak mengherankan, banyak yang tidak menyadari mengalami gangguan kelenjar tiroid atau malah mengira terkena penyakit lain. Ketua Kelompok Studi Tiroid, PERKENI, Prof. Dr. dr. johan S. Masjhur, SpPD-KEMD, SpKN, membantu kita dalam mengenal tiroid dan gangguannya.

Apa Itu Tiroid?

Tirodi adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu, terletak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun, biasa juga dikenal sebagai gondok.

Apa Fungsi Tiroid?

Memproduksi hormon thyroxine ( T4 ) dan triiodothyronine ( T3 ). Hormon ini menstimulasi metabolisme dari sel-sel di tubuh, mengatur kecepatan tubuh dalam membakar energi dan membuat protein, serta mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lain.


Sumber: Majalah Femina 
(http://dokita.co/blog/kenali-kelainan-kelenjar-tiroid-part-1/)

No comments: